KONFLIK
Konflik dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang dihadapkan dengan motif, keyakinan, nilai dan tujuan yang saling bertentangan. Konflik bisa dialami oleh siapapun dan di manapun, termasuk oleh komunitas di kampus. Mahasiswa ataupun dosen, dalam waktu-waktu tertentu sangat mungkin dihadapkan dengan konflik.
Konflik yang dialami individu di kampus dapat hadir dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Apabila konflik yang terjadi di kampus tidak terkelola dan bersifat destruktif, maka selain dapat mengganggu kesehatan dan kualitas kehidupan seseorang, juga dapat mengganggu terhadap pencapaian efektivitas dan efisiensi pendidikan di kampus secara keseluruhan.
Konflik bisa terjadi dimana saja. Munculnya juga bermacam-macam sumbernya. Konflik terjadi lantaran adanya ketidaksesuaian antara pandangan pribadi kita dengan orang lain yang termasuk partner di lingkungan kita. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
- konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
- konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
- konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
- konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
- konflik antar atau tidak antar agama
- konflik antar politik.
Misalnya,kita ambil contoh “konflik antarpribadi”
Dikalangan remaja konflik antar pribadi ini sering terjadi dengan berbagai macam permasalahan, salah satunya konflik yang sering dialami oleh kebanyakan remaja dilingkungan kampus.
Permasalahan tersebut ialah banyaknya mahasiswa/remaja yang tidak mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pihak kampus.Namun ada juga beberapa dari mahasiswa/remaja yang mengikuti peraturan yang telah ada. Contoh peraturan yang sering dilanggar oleh kebanyakan mahasiswa/remaja adalah seringnya terlambat masuk kelas,tidak memperhatikan dosen berbicara,sering melanggar tata tertib berpakaian,tidak mengerjakan tugas dan contoh-contoh pelanggaran lainnya. Hal ini sering menjadi permasalahan yang dialami para remaja,sehingga menimbulkan konflik di dalam diri mereka.
Hal ini disebabkan karena Remaja adalah individu yang telah hidup bertahun-tahun dengan ibu bapa dan kemudian beralih kepada lingkungan yang lebih luas meliputi rekan sebaya, dosen-dosen serta orang lain. Peralihan zaman alam kanak-kanak menuju alam dewasa adalah suatu masa yang penting kepada remaja kerana pada masa ini mereka akan menentukan konsep dirinya atau siapakah dirinya atau suatu proses menentukan konsep jati diri pada dirinya. Rogers (1985) menyatakan antara perubahan nyata yang berlaku pada peringkat remaja ialah mereka mula pandai berfikir, menilai perasaan, mengkaji skrip hidup ibu bapa, mencuba sesuatu yang baru dan berkhayal tentang keindahan dunia kehidupan orang dewasa yang sukar dicapai baginya. Perubahan emosi dan fikiran ini menimbulkan kegelisahan pada remaja kerana untuk berdikari mereka tidak mampu dan untuk mengikut jejak langkah orang dewasa juga tidak berupaya. Keadaan ini menimbulkan konflik nilai dalam dirinya. Mereka mengalami rasa gembira dan kadangkala kesunyian, berkahayal dengan orang yang dikaguminya, dan cenderung mencontohi dalam pelbagai perkara, seperti cara berpakaian, cara bergaul dan cara berfikir.
Cara mengatasi konflik ini,sebaiknya mahasiswa/remaja lebih melihat kepada diri mereka masing-masing(intropeksi diri) untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada diri dan tanggung jawab sebagai mahasiswa.Bisa juga dengan berusaha menghilangkan satu persatu kebiasaan buruk yang sering kita lakukan .Permasalahan yang kita perbuat tidak akan pernah selesai jika bukan kemauan kita sendiri untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Karena dengan kita melakukan hal tersebut,kita akan merasakan sesuatu perubahan yang lebih baik yang nantinya akan bermanfaat bagi diri kita sebagai mahasiswa/remaja dilingkungan kampus maupun dilingkungan luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar