Rabu, 16 Januari 2013

Middleware

Dalam pengertian yang paling umum, middleware adalah komputer perangkat lunak yang menyediakan layanan untuk aplikasi perangkat lunak di luar yang tersedia dari sistem operasi . Middleware dapat digambarkan sebagai "lem software". Jadi middleware tidak jelas bagian dari sistem operasi , bukan sistem manajemen database , dan juga bukan bagian dari satu aplikasi perangkat lunak . Middleware memudahkan pengembang perangkat lunak untuk melakukan komunikasi dan input / output , sehingga mereka dapat fokus pada tujuan tertentu dari aplikasi mereka.

Middleware dalam aplikasi terdistribusi
Istilah ini paling sering digunakan untuk perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi dan pengelolaan data dalam aplikasi terdistribusi . Dalam middleware pengertian yang lebih spesifik dapat digambarkan sebagai "dasbor di ' client-server '".
ObjectWeb mendefinisikan middleware sebagai: "Lapisan perangkat lunak yang terletak di antara sistem operasi . dan aplikasi pada setiap sisi dari sebuah sistem komputasi terdistribusi dalam jaringan Layanan yang dapat dianggap sebagai middleware termasuk enterprise integrasi aplikasi , integrasi data , pesan berorientasi middleware (MOM), broker objek permintaan (ORBs), dan layanan bus perusahaan (ESB).
Komputasi terdistribusi middleware sistem longgar dapat dibagi menjadi dua kategori - orang yang memberikan manusia waktu layanan (seperti melayani permintaan web) dan mereka yang tampil di mesin-waktu. Ini middleware yang terakhir ini agak standar melalui Forum Ketersediaan Layanan dan umumnya digunakan dalam sistem embedded kompleks dalam industri telekomunikasi, pertahanan dan kedirgantaraan

Contoh lain dari middleware
Istilah middleware digunakan dalam konteks lain juga. Middleware kadang-kadang digunakan dalam arti mirip dengan driver perangkat lunak , lapisan abstraksi yang menyembunyikan detail tentang perangkat keras atau perangkat lunak lain dari aplikasi.
·         The Android sistem operasi menggunakan Linux kernel pada intinya, dan juga menyediakan kerangka aplikasi yang pengembang memasukkan ke dalam aplikasi mereka. Selain itu, Android menyediakan lapisan middleware termasuk perpustakaan yang menyediakan layanan seperti penyimpanan data, tampilan layar, multimedia, dan browsing web. Karena perpustakaan middleware yang dikompilasi ke bahasa mesin , layanan mengeksekusi cepat. Perpustakaan middleware juga menerapkan perangkat-spesifik fungsi, sehingga aplikasi dan kerangka aplikasi tidak perlu menyibukkan diri dengan variasi antara perangkat Android berbagai. Lapisan middleware Android juga berisi Dalvik mesin virtual dan inti Java aplikasi perpustakaan. [3]
·         Mesin permainan software seperti Gamebryo dan Renderware kadang-kadang digambarkan sebagai middleware, karena mereka menyediakan berbagai layanan untuk menyederhanakan pengembangan game.
·         Dalam teknologi simulasi, middleware umumnya digunakan dalam konteks arsitektur tingkat tinggi (HLA) yang berlaku untuk simulasi distribusi cukup banyak. Ini adalah lapisan perangkat lunak yang terletak di antara kode aplikasi dan infrastruktur run-time . Middleware umumnya terdiri dari fungsi perpustakaan, dan memungkinkan sejumlah aplikasi-simulasi atau HLA federates dalam terminologi-ke halaman fungsi-fungsi dari perpustakaan umum daripada menciptakan kembali mereka untuk setiap aplikasi.
·         Pengembang jaringan nirkabel dapat menggunakan middleware untuk memenuhi tantangan yang berkaitan dengan jaringan sensor nirkabel (WSN), atau teknologi WSN. Menerapkan aplikasi middleware memungkinkan WSN pengembang untuk mengintegrasikan sistem operasi dan perangkat keras dengan berbagai berbagai aplikasi yang saat ini tersedia. [4]
·         The QNX sistem operasi menawarkan middleware untuk menyediakan layanan multimedia untuk digunakan dalam mobil , pesawat , dan lingkungan lainnya.
·         Rumah platform multimedia (DVB-MHP) adalah sistem standar terbuka middleware dirancang oleh proyek DVB untuk televisi digital interaktif. PLTMH ini memungkinkan penerimaan dan pelaksanaan interaktif, aplikasi berbasis Java di televisi.
·         Universal Depan API , atau UHAPI, adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi (API) untuk peralatan elektronik konsumen, yang diciptakan oleh Forum UHAPI. Tujuan UHAPI adalah untuk memungkinkan middleware standar untuk berjalan di audio / video streaming via platform API hardware-independen standar industri.
·         The Sound System Miles memberikan middleware driver perangkat lunak yang memungkinkan pengembang untuk membangun perangkat lunak yang bekerja dengan berbagai kartu suara yang berbeda, tanpa mengaitkannya dengan rincian dari setiap kartu.
·         Identifikasi frekuensi radio toolkit perangkat lunak yang tersedia middleware untuk menyaring data mentah berisik dan berlebihan.
·         Iland adalah middleware layanan berbasis didedikasikan untuk aplikasi real-time. Ini menawarkan dukungan rekonfigurasi deterministik dalam waktu dibatasi.

Manfaat middleware pada system informatika
Sistem Informasi dan tingkat integrasi mencerminkan suatu perusahaan, departemen, dan seluruh tingkat pembangunan nasional.Wajah kompleks dan terus berubah dunia online, middleware telah menjadi alat untuk integrasi sistem informasi yang komprehensif.

Setelah sistem operasi, middleware dan sistem manajemen database dengan jaringan setelah kebangkitan dan pengembangan jenis baru software dasar, dapat dianggap sebagai node dalam jaringan sistem operasi, aplikasi jaringan bawah lapisan perangkat lunak pendukung.

Dibandingkan dengan aplikasi yang berdiri sendiri, aplikasi Web dihadapkan dengan pertanyaan terbuka, evolusi, distribusi, otonomi dan heterogenitas.Sebagai aplikasi dukungan jaringan, middleware, untuk mendukung on-demand dan mengubah untuk beradaptasi dengan dunia online dan pengembangan aplikasi dan perubahan dalam jaringan distribusi di seluruh otonom, sistem informasi heterogen secara efektif diintegrasikan menjadi sebuah sistem yang terintegrasi.

sistem informasi Komputer adalah penggunaan akuisisi komputer, penyimpanan, pemrosesan, transmisi dan pengelolaan berbagai jenis informasi, serta untuk menyediakan layanan informasi kepada sistem komputer manusia-komputer interaksi aplikasi, adalah perangkat keras komputer, perangkat lunak dan aplikasi yang berhubungan dibuat dalam integrasi personil organisasisistem.Sistem informasi terdistribusi di berbagai bagian Internet.

Untuk mendukung sistem informasi terpadu yang komprehensif, generasi baru teknologi middleware biasanya didistribusikan objek, dan bus perangkat lunak ditambah keseluruhan struktur komponen lembut objek agen, agen berita, adaptor dan bungkus dan mekanisme lainnya, dan sistem informasi
di sekitar dasarstruktur, pembentukan infrastruktur berdasarkan middleware, aplikasi perangkat lunak dan kemudian di-kedalaman sumber daya, lapis bisnis dan lapisan presentasi membangun middleware aplikasi, aplikasi khusus untuk pembentukan bidang akhir kerangka aplikasi (atau platform) untuk mendukung berbagai informasiintegrasi sistem yang komprehensif.

Setelah sistem operasi, middleware, sistem manajemen database, teknologi jaringan dengan pengembangan dan penerapan perangkat lunak dasar konstan mendalam.Middleware dapat diklasifikasikan berdasarkan middleware, aplikasi middleware dan kerangka aplikasi untuk tiga jenis daerah.Di antara mereka, middleware integrasi aplikasi sumber data utama, sumber daya dan integrasi aplikasi, integrasi proses bisnis, integrasi middleware portal

.
SUMBER :

Teknologi Wireless LAN

Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak applikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada jaringan tanpa kabel.

Era Baru Teknologi Wireless
Prospek internet broadband, anytime, anywhere, anyone masih kelihatan jauh dari impian, masih jauh dari kenyataan untuk penggunaan luas bagi PC, laptop, mobile user. Namun dengan WiMAX hal tersebut akan segera menjadi kenyataan, sesuatu hal yang membuat penggunanya tidak dapat hidup tanpa teknologi ini. WiMAX adalah salah satu teknologi wireless yang paling popular saat ini.

Pengenalan
Faktor utama dibalik pertumbuhan luar biasa medium nirkabel adalah Kemampuan untuk memenuhi dua dari tiga komponen yang merupakan tujuan utama dari telekomunikasi: any information, any time, any place.
Sistem komunikasi nirkabel menyediakan anytime, anywhere communication. Beberapa karakteristik yang menarik dari sistem nirkabel adalah:

·      Perpindahan(mobility), system nirkabel memungkinkan komunikasi yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, dan pelayanan pengguna yang lebih baik. Sistem wireless juga memungkinkan pengguna mengakses informasi dari tempat mereka berada dan melakukan bisnis darimana pun.
·    Kemudahan(simplicity), system wireless lebih cepat dan lebih mudah dikembangkan daripada jaringan kabel.
·         Flexibility, sistem nirkabel menyediakan flexibility, pelanggan mengontrol penuh komunikasi yang dilakukan.
·         Biaya Pemasangan ( setup cost), komunikasi nirkabel dapat mencapai daerah yang sulit dicapai dengan kabel contoh daerah pinggiran, kendaraan dan lain-lain.
·      Penurunan biaya pelayanan (falling service cost), pelayanan nirkabel dengan cepat mendekati harga dari pelayanan kabel.
·         Kemampuan akses global Smart, sistem nirkabel menyediakan pelayanan baru seperti SMS dan MMS

1.1 Kelebihan Wireless LAN
Wireless local area network (LAN) adalah sistem komunikasi data yang fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai perpanjangan atau pun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN. Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan mobilitas user.

Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.
1.      Mobility: Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel
2.      Installation Speed and Simplicity: Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.
3.      Installation Flexibility: Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.
4.      Reduced Cost-of-Ownership: Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN.
5.      Scalability: Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.

1.2 Cara Kerja Wireless LAN
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diextract pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengextract data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak beberapa puluh meter. Access point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau terintegrasi dalam hand-held komputer.
1.3  Pendahuluan Wi-Fi
Wi-fi, singkatan dari wireless fidelity adalah teknologi yang memungkinkan bagi pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung teknologi tersebut (PDA, telefon genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN atau mengakses internet dengan jaringan broadband yang tentunya tanpa kabel. Dengan menggunakan sebuah Wi-fi acces point atau router, maka kita bisa mengatur sebuah jaringan LAN atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki persegi) atau sekira 100 m2.
1.4 Keamanan Wifi
Jaringan WLAN menggunakan media komunikasi berupa gelombang elektromagnetik yang tidak dibatasi ruang tetapi hanya dibatasi oleh daya pancar gelombang elektromagnetik tersebut. Dalam hal ini klien mempunyai kebebasan dalam menangkap isyarat data di sembarang tempat yang dapat dijangkau gelombang tersebut. Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana hanya klien yang dihubungkan dengan kabel yang dapat mengakses jaringan, pada jaringan WLAN, klien dapat mengakses jaringan hanya dengan memasang kartu WLAN. Untuk menghindari akses jaringan WLAN terhadap klien yang tidak berhak, pada jaringan WLAN perlu pengamanan tertentu. Jaringan WLAN memerlukan suatu teknik pengamanan dalam berkomunikasi. Ada tiga metode keamanan yang diterapkan dalam jaringan WLAN sebagai berikut :
  1. WEP (Wired Equivalent Privacy). Metode ini dimaksudkan untuk menghentikan intersepsi isyarat gelombang elektromagnetik oleh user yang tidak berhak. Metode ini dilakukan dengan cara memberi semua klien dan access point dengan kunci enkripsi dan dekripsi yang sama. WEP didasarkan pada algoritma enkripsi RC4 dari RSA Data Systems.
  2. SSID (Service Set Identifier). Metode ini dilakukan dengan cara memberi suatu SSID yang berlaku sebagai password sederhana yang memungkinkan suatu jaringan WLAN dipisahkan dalam beberapa net¬work yang berbeda. Pengenal ini diprogram dalam access point, sehingga semua klien yang akan mengakses jaringan ini harus dikonfigurasi menggunakan pengenal SSID yang sesuai.
  3. Filter Alamat MAC (Media Access Control). Metode ini digunakan untuk membatasi akses pada jaringan WLAN menggunakan daftar alamat MAC pada klien. Alamat MAC ini dimasukkan dalam access point sedemikian, sehingga hanya klien yang punya alamat MAC yang terdaftar saja yang dapat mengakses jaringan WLAN.
Jaringan WLAN menggunakan standar IEEE 802.11 yang mempunyai beberapa jenis,yaitu ;

1.5 Mode Jaringan WLAN

Jaringan WLAN dapat bekerja dalam dua mode yaitu:


Mode Ad-Hoc

 Mode ad-hoc sering disebut sebagai jaringan peer to peer atau disebut juga jaringan point to point. Mode ad-hoc memungkinkan hubungan antar komputer pada jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point. Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan point to point hanya berlangsung antara dua komputer, jaringan point to point pada jaringan WLAN dapat dilakukan oleh tiga komputer secara bersama. Semua komputer dapat berhubungan secara langsung dan menggunakan sumber daya yang ada secara bersama.
Pada jaringan point to point, masing-masing komputer cukup dipasang kartu WLAN dan tidak diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya dimungkinkan terjadinya hubungan antar komputer dalam kelompokjaringan tersebut dan tidak dapat untuk mengakses jaringan lain kecuali salah satu komputer difungsikan sebagai bridge. Jikajumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada komputer lain yang ingin masuk pada jaringan ini, maka biasanya tidak akan berhasil sampai salah satu dari komputer yang ada memutuskan hubungan dengan jaringan. Intinya, pada jaringan point to point WLAN hanya diijinkan untuk hubungan antar tiga komputer.


Mode Infrastuktur

Jaringan WLAN yang bekerja pada mode ad-hoc hanya dibatasi untuk hubungan antar tiga komputer. Untuk menghubungkan banyak komputer, jaringan WLAN harus dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur diperlukan peralatan tambahan berupa wireless access point (WAP) atau disebut secara singkat dengan access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan kabel, sehingga access point akan menjadi pusat dari jaringan WLAN.
Access point pada jaringan WLAN dapat berupa dedicated access point dan PC access point. Yang dimaksud dedicated access point adalah access point yang dibuat oleh pabrik, sedangkan PC access point adalah komputer yang difungsikan sebagai access point setelah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu. Dedicated access point biasanya sudah dilengkapi dengan banyak fasilitas dan kemampuan untuk melakukan konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung pada access point tersebut. Umumnya jaringan WLAN yang disusun sekarang menggunakan dedicated access point karena peralatan ini harganya tidak terlalu mahal.

SUMBER : http://cyber-benyo.blogspot.com/2012/02/teknologi-wireless-lan.html

Layanan Telematika

1. Layanan Informasi (Information Service)
Layanan telematika yang pertama adalah layanan informasi. Pada layanan ini telematika menggabungkan sistem komunikasi dengan kendaran bergerak seperti mobil untuk menawarkan layanan informasi secara langsung.
Contohnya :
– Navigation assistant (real-time traffic information)
– Weather, stock information
– Entertainment and M-Commerce.
2. Layanan Telematika di bidang Keamanan
Layanan telematika yang kedua adalah layanan keamanan. Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Contohnya :
– Emergency rescue with 911
– Car location tracing (thief-proof)
3. Layanan Context-Aware dan  Event-base   (Context-Aware Service)
Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.
Contohnya :
– Vehicle Diagnostic Service
– Car Insurance based on driving statistic
4. Layanan Perbaikan sumber   (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Contohnya :
-Yellow pages service
  • Teknologi yang terkait interface telematika
Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface telematika, yaitu:
1. Head up display sistem
Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa
2. Tangible user interface
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antar muka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut.
3. Computer vision
Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar.
4. Browsing audio data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera.
5. Speech recognition
Speech Recognition adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device (perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer.
6. Speech Synthesis
Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.
Sumber :firdansyah.blogspot.com/2011/10/layanan-telematika.htmlan-ardi

Pengantar Telematika

TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE " yangmerujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. IstilahTeknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkatpengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwaTELEMATICS adalah singkatan dari"TELECOMMUNICATION and INFORMATICS " sebagai wujud dari perpaduan konsepComputing and Communication . Istilah Telematics  juga dikenal sebagai "the new hybrid technology " yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicuperkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu ataupopuler dengan istilah "konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integraldari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasiternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKAkemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI,MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskanteknologi digital atau "the Net ". Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKAberkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat,karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untukmengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilahTELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupunInformation and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya,namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai "the network of the networks",masyarakat penggunanya (internet global community ) seakan-akan mendapati suatu duniabaru yang dinamakancyberspace sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalamnovel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain padasaat teknologi telekomunikasi dan informatika bertemu. Di "alam baru" ini - bagi kebanyakannetter - tidak ada hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer mahabesar (gigantic network ) ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatunegara yang berlaku, karena hukum network tumbuh dari kalangan mayarakat globalpenggunanya. "Alam baru" ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untukmelampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information ) dan kebebasanmengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yangberlaku dalam kehidupan sehari-hari.Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi

KEJAHATAN TELEMATIKA SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL
Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi atau Information and CommunicationTechnology(ICT) baik di Indonesia mau pun di seluruh dunia berkembang sangat pesat.Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai bentuk inovasi teknologi yang salah satunyaadalah internet atau interconnected network. Internet merupakan teknologi digital hasil darikonvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informasi. Keberadaan internetini dimanfaatkan oleh masyarakat dunia dari berbagai kalangan untuk berbagai kegiatan,seperti mencari informasi, mengirim informasi dan melakukan kegiatan bisnis atau nonbisnis. Kegiatan ini dikenal sebagai kegiatan telematika (cyber activities).Di dalam cyber activities peran teknologi sangat besar, karena semakin tinggiteknologi yang dimiliki maka semakin besar pula peluang masyarakat untuk menggunakaninternet dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna internet ini terbagi menjadi penggunapasiv dan aktiv. Penguna pasiv adalah para pengguna yang hanya membuka web pages diinternet (browsing ) atau membaca informasi tanpa melakukan interaksi baik dengan vendor/administrator atau pengguna internet lainnya. Pengguna internet aktiv adalah parapengguna yang melakukan interaksi dengan vendor atau dengan pengguna internet lainnya,contohnya, berbelanja secara online,mengirim surat elektronik (e-mail) dan lain sebagainya.Pengguna aktiv ini juga dapat menggunakan media internet untuk melakukan tindakan yang dikategorikan sebagai kejahatan telematika (cyber crime). Kejahatan telematika adalahtindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya,tindakan yang disebut carding,adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit darinasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
Kejahatan telematika sangat menggunakan komputer baik sebagai alat untuk mencapai tujuan dari kejahatan tersebut (computer as a tool ) mau pun komputer sebagaitarget kejahatan (computer as a target). Pada dasarnya originalitas kejahatan telematikaadalah kejahatan dimana komputer sebagai target, contohnya penyebaran virus atau malicious ware, sementara kejahatan dimana komputer sebagai alat adalah kejahatantradisional yang menggunakan komputer sebagai sarana (contohnya fraud  atau penipuan  yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu).Kerugian yang timbul akibat adanya kejahatan telematika ini dari tahun ke tahunsemakin meningkat. Berdasarkan data dari
The International Data Corporation dan FBI,kerugian yang diderita Amerika atas kejatahan telematika ini meningkat dari US$ 2 Milliarpada tahun 1997 menjadi US$ 7.4 Milliar pada tahun 2003.
Kerugian atas kejahatan iniakan terus meningkat dua kali lipat setiap tahunnya, apabila tidak segera diantisipasi.Kejahatan telematika termasuk kejahatan yang bersifat lintas batas wilayahterritorial suatu negara, karena jaringan (network) ICT yang digunakan termasuk sebagaijaringan yang tanpa batas  (borderless). Jaringan borderless merupakan jaringan yangdisediakan untuk memudahkan pengguna internet agar dapat mengakses informasi seluas-luasnya, akan tetapi jaringan borderless dapat juga menimbulkan banyak permasalahantermasuk masalah kejahatan telematika yang sifatnya lintas batas wilayah Negara. Beberapanegara mengkategorikan kejahatan telematika sebagai kejahatan transnasional, sehingggaperlu adanya suatu kerjasama internasional dalam menangani kejahatan telematikatersebut. Akan tetapi banyak negara yang masih mengalami berbagai kesulitan dalammelaksanakan usaha baik pencegahan atau pun penanganan kejahatan telematika tersebut,karena adanya ketidakseragaman dalam membuat regulasi dan aturan internal dalam negeri.
B. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional
Kejahatan transnasional adalah kejahatan yang tidak hanya sifatnya lintas batasNegara, tetapi termasuk juga kejahatan yang dilakukan di suatu Negara, tetapi berakibatfatal bagi Negara lain. Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking ,penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional. Saat ini, beberapa Negaramengkategorikan kejahatan telematika sebagai kejahatan transnasional, karenatindakannya bisa dilakukan di Negara B, oleh warga Negara A, tetapi korbannya ada diNegara C.Dalam tatanan teknologi, sifat kegiatan telematika adalah borderless atau lintas batasnegara. Dimensi transnasional yang melekat pada teknologi telematika ini sangatmenguntungkan pelaku kejahatan. Pelaku kejahatan dapat melakukan kejahatannya padakorban di negara manapun korban berada. Korban kejahatan telematika tidak terbataspada individu, tetapi juga organisasi atau perusahaan bahkan negara secara keseluruhan.Keuntungan yang lain bagi pelaku kejahatan telematika adalah disparitas aturan berkaitandengan kejahatan telematika di setiap negara. Bahkan masih banyak negara yang belummemiliki hukum yang mengatur khusus mengenai kejahatan telematika. Hal ini tentu memudahkan pelaku kejahatan telematika bisa dengan leluasa melakukan aktifitasnyatanpa terjerat hukum.

Yurisdiksi secara konseptual dibagi menjadi tiga yaitu:

• JURISDICTION TO PRESCRIBENegara berwenang menetapkan ketentuan hukum baik pidana ataupun perdatapada subjek hukum atau peristiwa hokum yang terjadi diwilayahnya atau yang dilakukanoleh warga negaranya.

•JURISDICTION TO ADJUDICATENegara berwenang untuk memaksa subjek hukum untuk tunduk pada prosesperadilan, baik proses pidana maupun perdata

• JURISDICTION TO ENFORCENegara berwenang untuk memaksa subjek hukum untuk memenuhi kewajibannya,atau melaksanakan hukuman yang telah diputuskan oleh badan peradilan negara tersebut.Pada dasarnya ketiga konsep ini termasuk dalam prinsip yurisdiksi territorial,dimana satu Negara memiliki kewenangan dalam menetapkan hokum pidananya terhadapkejahatan yang berlangsung didalam wilayah teritorialnya. Ketentuan mengenai apakah bentuk kegiatan tersebut dapat dipidana tergantung dari hokum Negara dimana tindakantersebut dilakukan. Hal ini terjadi pada tahun 2000, kasus virus ‚“I love You“ yangmerugikan sekitar 40 juta orang di Amerika, menimbulkan permasalahan yurisdiksi. Virus yang dibuat oleh Guzman warga negara Philipina tidak dianggap sebagai kejahatanberdasarkan hukum Philipina, sebaliknya Amerika menetapkan Guzman sebagai penjahatcyber yang harus ditindak dan diadili. Kenyataan ini menggambarkan bahwa, kejahatantelematika yang bersifat transnasional membutuhkan adannya pengakuan „“double criminality“, yaitu baik Amerika maupun Philipina sama – sama mengakui bahwapenyebaran virus termasuk sebagai kejahatan. Sehingga dimungkinkan adanya ekstradisi,atau paling tidak adanya legal mutual assistance, dimana kejahatan itu dilaporkan oleh pihak  Amerika, sedangkan penangannya dapat dilakukan oleh Philipina.

Beberapa prinsip yang mendasari klaim tersebut adalah :
1. Prinsip Territorial Claims
Pada prinsip teritorial klaim ini negara-negara memiliki ketentuan hukumnyaberdasarkan :
1.1.Lokasi dimana kejahatan telematika dilakukan
1.2.Lokasi dimana komputer sebagai alat kejahatan berada
1.3.Lokasi Korban Kejahatan Telematika
2.Prinsip Personality Claims
3. Prinsip Perlindungan
4. Prinsip Universal

Bagaimana Negara-negara di dunia menangani kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
Langkah-langkah yang dapat diambil adalah :
1.Adanya persamaan persepsi dari Negara-negara mengenai bentuk kejahatantelematika apa saja yang dianggap sebagai kejahatan telematika yang bersifattransnasional.
2.Adanya kerjasama antar Negara berkaitan dengan alih teknologi dalam usahamelakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kejahatan telematika
3. Adanya kesamaan persepsi mengenai digital evidence pada hokum nasional setiapNegara
4.membentuk perjanjian internasional atau regional mengenai kejahatan telematika.Saat ini hanya Eropa yang memiliki Konvensi mengenai Cyber Crime, akan tetapi tidak menutup kemungkinan negara lain dapat meratifikasi konvensi tersebut.
5.Adanya perjanjian ekstradisi bagi pelaku kejahatan telematika atau setidaknya kerjasama Mutual Legal Assistance


SUMBER : http://www.academia.edu/208360/Kejahatan_Telematika_sebagai_Kejahatan_Transnasional